Dec 26, 2008

Uang Palsu dari ATM, Mungkinkah?

Suatu hari aku mambaca 'Suara Pembaca' di sini dan juga di sini, mengenai uang palsu (50 ribu-an) yang terselip di antara lembaran-lembaran uang yang ditarik dari ATM. Suara pembaca itu lalu di balas dengan ini. Sebagian dari tanggapan pihak bank atas kejadian tersebut berbunyi seperti ini:

Sebagaimana telah diinformasikan petugas BCA Atrium Setiabudi kepada Ibu bahwa sesuai ketentuan penanganan uang palsu maka uang tersebut telah kami tindaklanjuti dan permasalahan telah dapat diselesaikan dengan baik.

Perlu kami sampaikan bahwa sesuai dengan ketentuan tersebut, bank wajib mencatat, melaporkan, dan menyampaikan kepada Bank Indonesia atas uang yang diragukan keasliannya.
Lihat tulisan yang aku kasih warna merah. Bank tidak ada kewajiban untuk mengganti uang palsu yang kita dapat dari atm. Lalu jika kita mungkin pada suatu hari mengalaminya, kemana kita menuntut ganti?

Sekitar 6 tahun lalu, aku juga pernah mengalami hal serupa. Waktu itu aku mengambil uang dari salah satu atm bank plat merah di daerah Tamansari Bandung. Saat mengambil uang dan menghitungnya, aku sudah agak curiga dengan salah satu 50 ribu-an yang kelihatan berbeda sendiri itu. Uangnya lebih halus. Tapi pikirku, 'mosok uang dari atm palsu sih'. Maka akupun memadamkan kecurigaanku dan langsung ke kampus yang tak jauh dari bank. Di kampus, uang itu kupakai untuk membayar tagihan photo copy buku. Apa yang terjadi? Uangku dikembalikan dengan catatan, 'mas uangnya palsu!'. Argumenku bahwa uang itu aku dapat dari atm tak mengubah keadaanku yang harus mengganti uang itu. Pada saat itu, bagi mahasiswa seperti aku, 50 ribu adalah jumlah yang sangat besar. Pokoknya aku harus dapat ganti dari bank itu, tekadku.

Aku langsung balik ke bank tadi. Pertama, pada satpam kuterangkan masalahku dan kutanyakan kepada siapa aku harus melapor. Diarahkan ke customer service. Kedua, pada customer service, kembali kuterangkan masalahku dan kutanyakan bagaimana penyelesaiannya. Mereka minta bukti (slip) penarikan atm. Kuberikan (untung belum kubuang). Mereka tanya lagi, 'apa buktinya bahwa uang itu dari atm kami?'. Itu slip-nya! (jawabku, dengan nada mulai tinggi). 'Iya, tapi kan bisa saja uang itu sudah bapak miliki sebelum menarik uang di atm kami'. Jadi ibu menuduh saya bohong? Bentakku. Ibu customer service itu kelihatan agak keder juga. Apalagi mataku saat itu terlihat merah gara-gara lembur ngerjakan tugas kuliah semalam. Beberapa nasabah terlihat menoleh ke arah kami. Aku cuek. 'Jadi bapak maunya apa?'. Uang itu diganti. Jawabku ketus. 'Wah, tidak ada mekanisme untuk itu pak'. Ya bagaimana caranya lah. Kataku lebih ketus. Saat itu sebenarnya aku sudah mulai akan merelakan kehilangan uang 50 ribu. Tapi aku juga sudah membayangkan akan membuat surat pembaca ke beberapa media. Kubayangkan juga cerita kemungkinan adanya kegiatan penyebaran uang palsu lewat atm. Pasti heboh. Tiba-tiba si ibu customer service berkata, 'pak silakan temui bapak anu di ruang sebelah'. Ketiga, aku menemui bapak anu di ruang sebelah. Kayaknya bapak itu adalah yang bertugas mengisi atm dimana aku mengambil uang. Setelah tanya jawab sebentar, bapak itu mengambil dompetnya dan menukar uang palsu yang kupegang dengan uang yang diambil dari dompetnya.

Setelah aku search, ternyata ada banyak kejadian uang palsu nyelip di atm. Sebagian bahkan menyebutkan uang palsu itu nyelip di uang yang diperoleh dari teller bank. Tidak sengaja atau sengaja diselipin ya? Walah... Lalu apa yang bisa kita lakukan? Berikut ini ada beberapa tip yang mungkin berguna.
1. Kenali perbedaan uang asli dan palsu. Kalau transaksi dengan teller, sehabis terima uang, periksa satu per satu lembaran uangnya. Kalau transaksinya lewat atm usahakan uang palsu yang didapatkan sesegera mungkin dilaporkan. 
2. Usahakan memakai atm di dekat bank bersangkutan. Kalau ada kejadian atm ketelan atau mendapat uang palsu, bisa cepet lapornya.
3. Bukti slip penarikan jangan buru-buru dibuang. Slip itu bisa berguna jika ternyata transaksi kita lewat atm bermasalah.
4. Jangan pernah risih memperjuangkan hak kita.
5. Kalau tetap gak dapat ganti, tulis surat pembaca ke banyak media (usakan yang terkenal). Jangan gunakan bahasa yang kasar. Itu akan menghilangkan simpati. Utamakan kata-kata yang mempertanyakan keprofesionalan bank bersangkutan dan perlindungan hak-hak kita sebagai konsumen.
5. Bersiap-siap untuk merelakan uang itu hilang.

Note: gambar diperoleh dari sini.

Read more...

Dec 17, 2008

Cassette Adapter: Bisa Duet dengan Iwan Fals Lagi

Siang itu, saat berjalan-jalan di BEC Bandung, secara gak sengaja aku melihat 'benda aneh' di sebuah etalase toko. 'Aneh' karena aku gak pernah melihat yang seperti itu sebelumnya. Bentuknya kaset tapi dengan gulungan kabel plus jack 3,5 mm. Awalnya kukira kaset untuk membersihkan head tape. Tapi kok ada kabelnya? Setelah kuperhatikan dengan seksama ternyata pada kemasannya disebutkan sebagai 'cassette adapter'. Kira-kira fungsinya untuk apa ya? Penasaran. Aku lalu masuk ke toko dan meminta tolong untuk diambilkan 'cassettte adapter' itu agar dapat me-'neliti'-nya lebih jauh. Oooh... ternyata.

Cassette adapter is a Digital Sound Generator. Play your any portable audio device such as: MP3, CD, MD, VCD, DVD, iPod, Game Boy, etc through any audio casette player. Plug & Play convenient.
Aku jadi teringat dengan tape mobilku. Kayaknya ini bisa jadi solusi antara sebelum punya duwit untuk ganti tape mobil nih, apalagi di rumah ada mp3 player yang nganggur, batinku. Dan memang dari keterangan di kemasannya, produk ini lebih dimaksudkan untuk tape mobil. Aku pun membelinya satu. Pilihan harganya bervariasi dari yang murah, agak mahal dan mahal. Kira-kira perbedaannya apa ya? Apakah yang lebih mahal keluaran suaranya nanti akan lebih merdu? Atau yang lebih mahal akan lebih awet? Embuh lah. Karena gak mungkin dicoba satu persatu, beli yang tengah-tengah saja ah.

Sesampainya di rumah aku langsung mencari-cari mp3 player yang sudah lama gak pernah dipakai. Setelah ketemu lalu mengisinya dengan lagu-lagu kesukaan, terutama lagu-lagu Iwan Fals. Instalasinya sangat mudah, tinggal colokkan jack ke mp3 player lalu masukkan 'cassete adapter' ke tape mobil. Sudah. Selanjutnya... saatnya dibuktikan.



Wow... berhasil... berhasil...berhasil... (dengan gaya Dora). Eiit nanti dulu. Apakah suaranya normal? Gak ngroncong atau nyepeed metal lagi? Tunggu sebentar. Tunggu sebentar lagi. Dan lagi... Oke kok, semua normal. Aku bisa duet lagi dong sama Iwan Fals. Yak, ini dia 'antara aku, kau dan bekas pacarmu' oleh Iwan Fals featuring eron.
tabir gelap yang dulu hinggap
lambat laun mulai terungkap
labil tawamu tak pasti tangismu
jelas membuat aku sangat ingin mencari ...
Yang perlu diingat, tape mobil dan mp3 player mempunyai sumber power yang terpisah. Jadi saat akan menghidupkan dan mematikannya, masing-masing sumber power harus dihidupkan dan dimatikan sendiri-sendiri. Jangan sampai kita lupa meng-off-kan power mp3 player ketika kita sudah tak hendak mendengarkan musik lagi. Bisa cepet habis batteraynya.
... jalan gelap yang kau pilih
penuh lubang dan mendaki ...

Read more...

Dec 13, 2008

Pada Suatu Ketika, Iwan Fals Mendadak Keroncong

Seringkali ketika sedang nyetir, apalagi jika sendirian, aku selalu menyalakan tape mobil keras-keras. Lagunya? Apalagi kalau bukan lagunya bang Iwan Fals. Dari sekian banyak album Iwan Fals yang aku punya, hanya album 'Iwan Fals in Love' dan 'Iwan Fals in Collaboration with' yang diizinkan istri untuk bersemayam di laci mobil. Aku sih manut aja gak protes, karena sayang juga jika semua koleksi album Iwan Fals, koleksi yang sudah kutimang-timang sejak masih di SMP, harus dibawa kemana-mana berdesakan di laci mobil. Kalau rusak bisa gelo setengah mati. Seperti dulu waktu album 'Perjalanan' tanpa sengaja terhapus side A-nya. Sedih rasanya. Lebih sedih lagi karena sampai sekarang belum juga dapat gantinya. Eh... kok jadi curhat.

Pada suatu ketika, sedang asik-asiknya nyetir (sendirian) sambil teriak-teriak berduet dengan Iwan Fals, kok semakin lama kurasakan suaraku semakin gak selaras lagi dengan suara bang Iwan? Aku diam untuk kembali menyesuaikan nada. Kupusatkan rasa. Eh... kok suara bang Iwan semakin nggleyor, bergelombang mengalun seperti penyanyi 'keroncong'? Ha..ha.. lucu juga, tapi gak asik ah. Pasti ini ulah tape mobil yang memang sudah tua, yang sudah sering merusak pita kaset. Cepat-cepat ku-eject kaset takut nglokor. Perjalananku jadi sepi. Gak ada selera untuk teriak-teriak lagi. Tapi sepi sungguh tidak mengenakkan. Lalu ada pikiran, 'siapa tahu bukan karena tape-nya? siapa tahu karena kasetnya terlalu ketat?' Kuambil kasetnya dan kuketuk-ketukkan ke paha, berharap tindakan itu dapat membantu. Bismillah. Kumasukkan lagi kaset ke tape. Ceklek. Waduh... Apa yang terjadi? Kudengar bang Iwan menyanyi sangat terburu-buru, cepat sekali seperti penyanyi 'speed metal' tapi dengan suara seperti 'alvin the chipmunk'. Aku ngakak sendiri.

Lalu sepi.

Lalu sedih juga.

Ingat belum ada alokasi dana untuk ganti tape mobil.

Read more...

Dec 12, 2008

Chinese Democracy

Guns N' Roses, adalah band rock yang bersama-sama Iwan Fals selalu menemani hari-hariku ngangsu kawruh di Yogyakarta dulu. Album-album merekalah yang secara berkala selalu kubeli dan kunikmati. Itu karena, saat itu, sebagai orang yang senang mendengarkan musik aku tak suka dengan yang namanya radio tapi tak cukup punya banyak duwit untuk mengoleksi banyak album dari yang selain mereka. Jadilah mereka secara bergantian berkumandang di kamar kontrakanku setiap hari. Welcome to the jungle ujung aspal pondok gede yeah...

Setelah hampir 20 tahunan kutunggu, akhirnya pada 23 November kemarin GNR mengeluarkan album barunya 'Chinese Democracy'. Bagiku itu adalah penantian yang sangat panjang, dari saat belum punya pacar sampai sekarang punya anak dua ha ha... Tapi baru satu minggu setelah tanggal 23 itu aku punya kesempatan untuk membelinya di Aquarius Bandung. Tujuh puluh lima ribu rupiah. Mahalkah?

Ada 14 lagu di dalam album ini. [1] Chinese Democracy [2] Shackler's Revenge [3] Better [4] Street of dreams [5] If The World [6] There was a Time [7] Catcher in The Rye [8] Scraped [9] Riad N' The Bedouins [10] Sorry [11] I.R.S. [12] Madagascar [13] This I love [14] Prostitute. Aku tak akan meresensi album ini. Aku tak punya kemampuan untuk itu. Aku hanya merasakan bahwa bunyi-bunyian khas GNR yang dulu, tidak aku temukan lagi di album ini. Tapi aku masih bisa menyukainya kok. Mungkin karena masih ada suara khas Axl Rose. Sambil mendengarkan album ini aku akan ngomongin soal lain.

Beberapa lagu di album ini sudah tak asing lagi bagiku. Ceritanya, ketika menunggu munculnya album baru GNR, secara tak sengaja aku terdampar di www.newgnr.com sebuah situs yang konon dedicated to the new incarnation of Guns N' Roses. Wow... lengkap sekali berita tentang GNR di sini. Beberapa lagu baru yang kemudian masuk ke album 'Chinese Democracy' pun ada dan siap diunduh. Juga klip-klip video konser GNR terbaru. Pokoke lengkap banget. Demi kerinduanku pada lagu baru GNR, akupun mendownloadnya beberapa.

Beberapa lagu di album baru GNR itu tidak asing lagi, juga karena dua tahun lalu, saat berjalan-jalan di Kota Kembang Bandung, aku menemukan CD bajakan GNR 'Whenever It's Done'. Ada 10 lagu di dalamnya. [1] Better [2] IRS [3] There was a Time [4] Catcher in The Rye [5] Chinese Democracy [6] The Blues [7] Madagascar [8] Rhiad and The Bedouins [9] Oh My God [10] Silkworms. Bahkan setengah tahun sebelumnya, CD bajakan GNR dengan daftar lagu yang sama persis plus bonus lagu-lagu lama, tapi dengan gambar sampul yang berbeda telah ada di lapak penjual CD bajakan di Gasibu. Kedua CD bajakan itu dapat kita peroleh dengan uang lima ribu rupiah. Murahkah?

Aku tak merasa 'mahal' ketika harus membayar 75ribu untuk album baru GNR tapi aku juga tak merasa berdosa ketika dulu mendownload 'gratis' lagu-lagu GNR atau saat membeli 'murah' 5 ribu untuk CD bajakan GNR itu. Aku hanya ingin mendengar lagu baru GNR. Apakah aku salah?

Read more...

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP